Langsung ke konten utama

HORMATILAH AYAH DAN IBUMU



HORMATILAH AYAH DAN IBUMU


Pagi ini saya berbincang-bincang sebentar dengan salah satu tetangga yang kebetulan hendak mengantarkan sampah  mereka ke tempat pembuangan sampah bersama putrinya yang sudah dewasa, saya bilang dewasa karena sudah menduduki bangku kuliah di salah satu universitas. Ketika hendak mengatur tempat dan posisi di atas sepeda motor yang mereka tumpangi, terjadilah percakapan antara ayah dan putrinya tersebut.

Sebagai bangsa Indonesia yang memiliki budaya dan adat istiadat ketimuran yang terkenal dengan budaya dan tata kramanya, terlebih lagi suku batak yang sangat kental dengan kebudayaannya (segala sesuatu terhubung dengan bidaya) terdapat satu hal yang menarik untuk diperbincangkan dari percakapan mereka tersebut, yaitu tata krama berbicaya antara ayah dan anaknya; tidak terlihat adanya tata krama. Seakan percakapan itu terjadi antara dua orang yang setara, baik di dalam umur dan juga posisi.

Sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, tentu hal ini menjadi hal yang tidak relevan dengan iman kristiani kita, di mana salah satu Titah dalam 10 Titah jelas menyebutkan satu hal menyangkut hubungan antara anak dan orang tuanya yaitu: HORMATILAH AYAH DAN IBUMU AGAR ENGKAU BERBAHAGIA DAN LANJUT UMURMU DI BUMI YANG DIBERIKAN TUHAN ALLAH KEPADAMU.

Pada era terdahulu, orang tua (dalam hal ini ayah) yang memiliki wewenang sebagai; Kepala – Pemimpin – Raja – Imam dalam rumah tangga sudah tentu sekali hormat kepada orang tua sudah menjadi kewajiban bagi anaknya, baik dalam percakapan sehari-hari pun. Namun di era sekarang ini budaya hormat kepada orang tua bukan lagi sebagai sebuah kewajiban dalam diri anak, bahkan bisa dikatakan sudah tidak ada lagi budaya hormat akan anak terhadap orang tuanya.

Mengapa hal ini terjadi? Dari berbagai sumber yang pernah saya dengan banyak hal yang menyebabkan,  contohnya, perubahan zaman; penerapan fungsi “KASIH” yang berlebihan; dan yang paling pokok adalah faktor psikologis.

Saudara yang terkasih, berbicara menghormati terutama terhadap orang tua bukan berarti kita harus memberi hormat, ataupun bersujut, ataupun menundukkan kepala saat berhadapan dengan orang tua kita, baik dalam berbicara formal maupun dalam percakapan sehari-hari kita. Salah satu yang contoh praktek dalam menghormati orang tua adalah BERBICARA DAN BERTUTUR KATA YANG SOPAN TERHADAP ORANG TUA. Berkomunikasilah yang baik, sopan terhadap orang tua, gunakanlah intonasi yang lembut tidak kasar, pakailah kata sebutan kita terhadap ayah dan ibu kita di akhir kata atau pun perkataan yang kita sampaikan kepada orang tua kita (di dalam bahasa karo dikatakan “ERKESEHEN NGERANA). Sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, saya mau sampaikan bagaimana pun kondisi dan situasi yang kita hadapi, berbicaralah yang baik dan sopan terhadap orang tua, sebagai bukti iman kita kepada Yesus Kristus yang rela mati demi dosa kita (bukti bagaimana pun kita, Tuhan menyayangi kita dengan memberi jalan dan kesempatan kepada kehidupan yang kekal dengan kematian Yesus Kristus). Baiklah juga sebagai pengikut Kristus, hendaklah tutur kata komunikasi kita terhadap orang yang lebih tua dari kita menandakan kita adalah orang beriman.

Teriring salam dan Doa
Parbengkel Do Au
GBU Non Stop

Titah Kelima
Hormatilah Bapa dan Ibumu agar engkau berbahagia dan lanjut umurmu di bumi yang diberikan Allah kepadamu.

Maksudnya adalah :
Kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu jangan kita bersikap remeh terhadap orangtua kita, terhadap pemerintah dan terhadap orang yang lebih tua. Jangan kita menimbulkan kemarahan mereka, tetapi hendaklah kita selalu menghormati dan mengasihi mereka, menuruti dan menyelami jiwa mereka, serta senantiasa berbuat baik kepada mereka.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

KOOR NATAL

MENYAMBUT NATAL Memasuki minggu ke dua bulan september ini, tidak terasa sebentar lagi sudah mulai persiapan-persiapan yang menyangkut perayaan Natal. Persiapan-persiapan mulai dari perencanaan natal, perlengkapan pernak-pernik natal hingga yang tidak kalah pentingnya adalah koor natal. Nah, untuk melengkapi koor natal saudara tahun ini, kami persembahkan sebuah koor natal terbaru yang baru selesai di buat oleh Pencipta lagu sekaligus guru koor Samuel HS. Mudah-mudahan lagu koor ini menambah semangat kita dalam menyambut Natal tahun ini. Silahkan download partiturnya di sini Lagu Karo: I Love You Too (Anta Prima G)

PASAHAT SULANGSULANG PAHOMPU DI JOLO NI BANGKE

PASAHAT SULANGSULANG PAHOMPU DI JOLO NI BANGKE Nahinaholongan, bangso Batak songon sada bangso nametmet, mardalan dohot mangula di bagasan adat na pinungka ni omputa si jolojolo tubu. Tontu sahali, songon halak batak hita porlu situtu do hita manjaga adatta i songon sada warisan na tininggalhon ni ompunta si jolojolo tubu i. Alai jotjot sipata songon sada pribadi na hurang manghaporluhon taringot tu adat songon sada halak batak hita. Ima na masa di sada ama na marujung ngolu di sada inganan di kota Medan. Humalaput ma sisolhotna laho patureture parmonding ni amantai, tarlumobi ma na mangalap boru sileban ibana, hape nunga sahat tu na marpahompu, ndang disahat dope adat sigararon na tu hulahulana. Dipadalan ma adat na hombar tu na paabinghon naung magodang inanta i tu tulangna huhut pasahat sulangsulang pahompu nasida di jolo ni bangke ni amanta i. Ndang be tutu hibul mardalan adat angka nahombar tu ulaon i, holang unokna sambing nama na di pasahat asal ma naung setuju

Tudia Ho Dung Mate (Surga atau Neraka)???

Tudia Ho Dung Mate K ehidupan setelah meninggal bagi sebagian orang merupakan hal yang tidak masuk akal, apalagi bagi mereka yang tidak mempercayai adanya Tuhan. Bagi mereka hidup berakhir setelah manusia meninggal dunia. Namun tidak dengan orang-orang yang mempercayai adanya Tuhan, secara khusus bagi kita umat Kristen. Kita percaya percaya masih ada kehidupan setelah kita meninggalkan dunia yaitu kehidupan yang kekal; baik di sorga maupun neraka. Hal ini menjadi pilihan yang harus kita tentukan semasa kehidupan kita di dunia, bukan setelah kematian. Jika sorga menjadi tujuan kita, tentu ada hal yang harus kita penuhi dalam kehidupan kita di dunia, contohnya berbuat baik dan yang terutama mempercayai Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita. Namun jika neraka menjadi tujuan hidup kita, tidak ada aturan yang mengatur hidup kita. Berbicara tentang sorga yang menjadi tujuan hidup kita, tentu kita harus mempercayai Yesus Kristus sebagai Juru Selamat kita, yang tel