INA vs VIETNAM
KEBERUNTUNGAN YANG LUAR BIASA
Pertama-tama terimakasih yang tak terhingga kepada seluruh pemain Timnas
U-22 SEA GAMES 2017, atas segala kerja keras dan jerih payah yang tak ternilai
harganya. Demi harga diri bangsa tercinta Indonesia Raya.
Memulai awal pertandingan dengan serangan bertubi-tubi dari tim nasional Vietnam,
saya menjadi sangat khawatir gawang Indonesia akan di jebol oleh pemain Vietnam
yang bahkan hingga menit ke-25, serangan bertubi-tubi dari Vietnam terus
berlanjut. Terlihat jelas skema permainan lawan jauh lebih baik dibandingkan
skema permainan tim nasional kita. Beberapa kali penjaga gawang Indonesia
berhasil mematahkan peluang bagus pemain Vietnam, bahkan di injuri time menit
ke-45 babak I, penjaga gawang Indonesia mampu menggagalkan sundulan kepala
pemain Vietnam yang sudah berhadapan Head to Head. Ada 4 kali penyelamatan yang
dilakukan penjaga gawang timnas Indonesia. Yang lebih mengejutkan, masih di
awal babak I, pemain kita sudah mendapatkan 2 kartu kuning dari wasit.
Beruntunglah, mulai menit ke-30, serangan pemain Vietnam sedikit turun,
sehingga pemain tim nasional kita sempat mengancam gawang Vietnam.
Melihat permaninan tim yang sangat tidak siap menghadapi serangan awal
yang dilakukan Vietnam, terutama ketidak siapan secara mental yang mengakibatkan
arah bola yang dilakukan pemain ketika berhasil merebut bola di daerah
pertahanan tidak terarah, juga umpan-umpan jauh yang dilakukan tidak tepat
sasaran. Padahal boleh dibilang pemain Indonesia memiliki sedikit keunggulan
fisik dari pemain Vietnam. Tidak terlihat kerjasama tim, yang lebih menonjol
adalah kekhawatiran pemain terhadap ketidak mampuan mereka menghadapi serangan
Vietnam. Tidak jauh berbeda ketika tim Indonesia mampu mengalahkan Timor Leste
di pertandingan sebelumnya, bahkan permainan babak I berada di bawah permainan
tim ketika mengalahkan Timor Leste.
Membuat tim sepak bola Indonesia menjadi tim yang bisa memberi harapan
memang tidaklah mudah, bahkan jika pelatih yang berkelas dunia di datangkan pun
tidak menjadikan tim Indonesia menjadi tim yang bisa berjaya bahkan di Asia
Tenggara sekalipun. Penyebabnya bukan di kualitas pelatihnya, namun masalahnya
ada pada pemain itu sendiri. Kita bisa berkaca kepada timas Korea selatan dan
juga timnas Jepang, dimana pelatih tim sepak bola kedua negara tersebut hanya
sesekali menggunakan pelatih bertaraf Internasional, namun mereka mampu
berbicara dalam sepak bola Dunia.
Kembali ke persoalan di timnas Indonesia, siapapun yang menjadi pelatih
perlu mempertimbangkan pembelajaran “REVOLUSI MENTAL & MINDSET”. Persoalan
ini menjadi hal yang kompleks dan bahkan mungkin tidak di ketahui oleh para
pelatih yang menjadi pelatih tim sepak bola di Indonesia. Salah satu contoh
yang bisa kita jadikan argumentasi akan hal ini adalah ketika para pemain berada dalam
posisi bertahan, para pemain bukannya memperhatikan arah pergerakan para pemain
lawan, namun lebih memperhatikan arah bola yang sangat sulit di tebak.
Terlihat satu dua orang pemain lawan bisa bergerak bebas di daerah pertahanan
ketika mereka melakukan serangan. Cara berpikir yang kurang pas dalam permainan
sepak bola. Kejadian kartu kuning kedua yang diberikan kepada Hanif yang
berakibat kartu merah adalah contoh mental yang tidak baik bagi seorang pemain.
DI samping materi revolusi mental dan mindset, hal utama yang perlu di
perhatikan selanjutnya adalah “SKILL INDIVIDU & TEKNIK INDIVIDU” setiap
pemain. Bagaimana mengukur kekuatan sepakan kaki dalam jarak yang akan di
capai; teknik menendang bola, teknik bagaiman melakukan tendangan melewati
pertahanan lawan dalam tendangan bebas di depan gawang lawan, teknik drible,
teknik sepak pojok dan lain sebagainya. Bermain sepak bola memang adalah
kerjasama tim, namun tanpa skill dan teknik individu hal ini juga mustahil
kerjasama tim bisa terwujud.
Melihat 90 menit pertandingan Indonesia vs Vietnam, adalah sebuah keberuntungan yang luar biasa bagi tim nasional kita,
yang bahkan hanya dengan 10 pemain mampu menahan imbang tim nasional Vietnam.
Saya sangat bersyukur ketika peluang emas Vietnam di menit 91 mampu dihalau
penjaga gawang pengganti tim nasional kita. Entah berapa lama lagi saya bisa
melihat tim nasional kita bisa berbicara di wilayah Asia.
Namun apapun di kata, terima kasih kepada para pemain tim U-22 SEA Games kita,
perjuanganmu sangatlah membanggakan daripada mereka yang menginginkan
kehancuran negeri kita, dari pada mereka yang hanya memikirkan diri, golongan mereka.
Semoga amal ibadah kalian mendapat ridho dari Sang Pemilik alam semesta. Teruslah berjuang di pertandingan selanjutnya, harapan kami rakyat Indonesia sangat besar di pundakmu.
Bravo Sepak Bola Indonesia.
Lagu Karo: I Love You Too (Anta Prima G)
Komentar
Posting Komentar