Langsung ke konten utama

Jangan Khawatir / Tama Dope Holsohononmu?



Jangan Khawatir / Tama Dope Holsohononmu?

Kehidupan atau hidup di zaman ini sudah memasuki era digital, dimana segala aspek kehidupan sedang mengarah ke bentuk digital, tak ketinggalan juga bentuk pembayaran "uang" yang sebentar lagi akan beralih ke uang digital, di mana di dua-tiga negara dalam beberapa industri sudah menerima pembayaran digital, seperti yang kita kenal dengan Bitcoin, Ethereum, Litecoin, Monero, Dash, Ripple dan Zcash yang dinamakan nalam pembayaran e-commercial dan sejenisnya. Mau tidak mau, hidup di era sekarang ini harus memiliki standar ekonomi yang mapan untuk dapat menikmati hidup sesuai standard dan selera era digitalisme.
Faktor tersebut mendorong setiap insan berlomba mencari sesuatu untuk dapat mengisi pundi-pundi rekening hingga banyak yang menghalalkan segala cara tanpa mempedulikan akibat yang akan terjadi dari apa yang dilakukannya. 

Mengapa hal tersebut sampai merasuki pikiran manusia? 
Satu jawaban yang pasti adalah kekhawatiran akan hari esok, tentang apa yang akan di makan, pakaian seperti apa yang akan dikenakan, rumah seperti apa yang akan dimiliki kelak, dan kendaraan model apa yang kana dikendarai nantinya. Melihat pertanyaan dalam kekhawatiran tersebut sangatlah wajar jika kita merujuk kepada era sekarang yang konsumtif.

Bagaimana dengan zaman dahulu kala, era dimana Tuhan Yesus mengingatkan mereka untuk tidak khawatir akan hidup mereka di hari esok, akan apa yang akan di makan di hari esok, akan apa yang akan mereka kenakan di hari esok? Bukankan pada saat masih era dimana semua tinggal memetik dari apa yang disediakan oleh bumi? Jawabannya cuma satu: manusia era dahulu dan era sekarang bahkan era yang akan datang sama-sama selalu mengkhawatirkan akan hidup mereka di hari esok.

Dari semua kekhawatiran tersebut timbul pertanyaan: Bagaimana hal kekhawatiran itu tidak lagi menghantui pikiran kita? Jawabannya tentu seperti yang tertulis di Matius 6:33 "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu" 

Lalu bagaimana melaksanakannya?
Tentu kita tidak harus menjadi Pendeta ataupun Pelayan ataupun pekerja di kerohanian, karena semuanya kita memiliki tugas masing-masing. Kita cukup mendahulukan Tuhan di dalam segala kehidupan kita dari pada kehidupan kita itu sendiri. Banyak cara untuk mendahulukan Tuhan daripada mendahulukan kehidupan kita. 1_Di saat kita memulai hari kita (bangun tidur), dahulukan Tuhan dengan berdoa dan membaca FirmanNya; 2_Di saat kita memulai aktifitas kita dahulukan Tuhan dengan berdoa kepadaNya; 3_Di saat kita hendak beristirahat (tidur) dahulukan Tuhan dengan berdoa kepadaNya; 4_Di saat waktunya Tuhan berilah waktumu; dsb. Niscaya Tuhan akan menepati janjiNya kepadamu. Masihkah kita perlu meng-khawatirakan akan hidup kita?

Nyanyikan lagu ini untuk mengingatkan bahwasanya Tuhan selalu menyertaimu. 
Tuhan memberkati.
NB: Jika partitur ini kurang jelas, silahkan konfirmasi permintaan saudara ke FB: Samuel HS atau Fanspage FB Samuel HS atau email: parbengkel.doau@gmail.com

Matius 6 (TB)
25 "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? (26) Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? (27) Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? (28) Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, (29) namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. (30) Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? (31) Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? (32) Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. (33) Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

 Matius 6 (TB)
(25) Ala ni i do umbahen na Hudok tu hamuna: Unang holsohon hamu hosamuna sumarihon sipanganon, manang dagingmuna pasarisari parabiton. Nda umarga hosa sian sipanganon? Nda umangat daging sian parabiton? (26) Bereng hamu ma pidong angka na martongatonga langit, angka na so manabur, na so manggotil, na so papunguhon tu sopo; tong do diparmudumudu Amamuna na di banua ginjang i nasida. Nda godang dope hasurunganmuna sia i? (27) Ise ma hamu marhuaso pagandahon ariarina nanggo saasta ganjangna, anggo tung sian pangholsohonon ni rohana? (28) Boasa antong holsohononmuna parabiton? Patangkas hamu ma partubu ni bungabunga na di ladang i, angka na so mangula jala na so mangganti. (29) Ahu mandok tu hamuna: Gari si Salomo uju di bungaran ni hasangaponna i ibana, gari so mamangke songon bungabunga sada. (30) Asa molo songon i diparulosi Debata duhutduhut na di ladang i, na jongjong songon sadario on, na tupa dipuruni marsohotna i, lam hamu ma lam so parulosanNa? Oe hamu si otik haprseaon. (31) Antong unang ma holsoan rohamuna, mandok: Aha ma panganonnami? Aha ma unumonnami? Aha ma parabotonnai? (32) Angka sipelebegu do mangharingkothon saluhutna sisongon i. Diboto Amamuna na di banua ginjang i do naung ringkot angka aha di hamu. (33) Sai jumolo ma lului hamu harajaon ni Debata dohot hatigoranNa, dung i tambahonna do sude angka ondeng tu hamuna.



 Lagu Karo: Holong Hian Do Rohangku (Anta Prima G)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KOOR NATAL

MENYAMBUT NATAL Memasuki minggu ke dua bulan september ini, tidak terasa sebentar lagi sudah mulai persiapan-persiapan yang menyangkut perayaan Natal. Persiapan-persiapan mulai dari perencanaan natal, perlengkapan pernak-pernik natal hingga yang tidak kalah pentingnya adalah koor natal. Nah, untuk melengkapi koor natal saudara tahun ini, kami persembahkan sebuah koor natal terbaru yang baru selesai di buat oleh Pencipta lagu sekaligus guru koor Samuel HS. Mudah-mudahan lagu koor ini menambah semangat kita dalam menyambut Natal tahun ini. Silahkan download partiturnya di sini Lagu Karo: I Love You Too (Anta Prima G)

PASAHAT SULANGSULANG PAHOMPU DI JOLO NI BANGKE

PASAHAT SULANGSULANG PAHOMPU DI JOLO NI BANGKE Nahinaholongan, bangso Batak songon sada bangso nametmet, mardalan dohot mangula di bagasan adat na pinungka ni omputa si jolojolo tubu. Tontu sahali, songon halak batak hita porlu situtu do hita manjaga adatta i songon sada warisan na tininggalhon ni ompunta si jolojolo tubu i. Alai jotjot sipata songon sada pribadi na hurang manghaporluhon taringot tu adat songon sada halak batak hita. Ima na masa di sada ama na marujung ngolu di sada inganan di kota Medan. Humalaput ma sisolhotna laho patureture parmonding ni amantai, tarlumobi ma na mangalap boru sileban ibana, hape nunga sahat tu na marpahompu, ndang disahat dope adat sigararon na tu hulahulana. Dipadalan ma adat na hombar tu na paabinghon naung magodang inanta i tu tulangna huhut pasahat sulangsulang pahompu nasida di jolo ni bangke ni amanta i. Ndang be tutu hibul mardalan adat angka nahombar tu ulaon i, holang unokna sambing nama na di pasahat asal ma naung setuju

Tudia Ho Dung Mate (Surga atau Neraka)???

Tudia Ho Dung Mate K ehidupan setelah meninggal bagi sebagian orang merupakan hal yang tidak masuk akal, apalagi bagi mereka yang tidak mempercayai adanya Tuhan. Bagi mereka hidup berakhir setelah manusia meninggal dunia. Namun tidak dengan orang-orang yang mempercayai adanya Tuhan, secara khusus bagi kita umat Kristen. Kita percaya percaya masih ada kehidupan setelah kita meninggalkan dunia yaitu kehidupan yang kekal; baik di sorga maupun neraka. Hal ini menjadi pilihan yang harus kita tentukan semasa kehidupan kita di dunia, bukan setelah kematian. Jika sorga menjadi tujuan kita, tentu ada hal yang harus kita penuhi dalam kehidupan kita di dunia, contohnya berbuat baik dan yang terutama mempercayai Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita. Namun jika neraka menjadi tujuan hidup kita, tidak ada aturan yang mengatur hidup kita. Berbicara tentang sorga yang menjadi tujuan hidup kita, tentu kita harus mempercayai Yesus Kristus sebagai Juru Selamat kita, yang tel